Hari Sejuta Lelucon

Minggu ini, adalah minggu terluar biasa yang pernah gue alamin.

Semua urusan baik finishing tugas kampus, kerjaan, dan naskah-naskah gue jabanin dalam waktu seminggu. Tepat di hari Rabu, 15 Desember kemarin, Studio dan Desain Arsitektur berhasil dikumpulin. Beberapa tulisan juga ada beberapa yang selesai. Dan, yang paling berkesan adalah ketika gue ngisi acara di Lion Hotel bareng anak-anak Stand Up Comedy Manado.

Malam itu selesai Open Mic, Kak Novi mengkonfirmasikan kembali tawaran untuk menjadi host di Lion Hotel yang sudah dia katakan minggu kemaren. Ternyata, waktu pelaksanaannya dimajukan dari yang tadinya jam satu siang, menjadi jam sepuluh pagi. Untuk mengantisipasi keterlambatan, dari pihak penyelenggara acara memberikan kita dua kamar untuk ditempati.

Rencananya, satu kamar akan digunakan untuk sepuluh comic yang akan tampil besok, dan kamar yang satunya lagi untuk gue dan Teteh Ircha (di komunitas, comic cewek emang cuma kami berdua). Namun, semua berubah ketika negara api menyerang kejadian tersebut.

Sesaat setelah briffing di lobby hotel, gue dan Teh Ircha masuk ke kamar. Pas mau siap-siap tidur, Kak Ryan, Bang Rigel, Adit, Aldo, Putra, dan semua anak-anak dari kamar sebelah masuk satu per-satu.

Gue dan Teteh hanya bisa lihat-lihatan.
Ternyata, kamar kita mau dipake latihan Improve Comedy.

Recorded by Ellriklan

Semuanya jadi rusuh karena emang anak-anak pada nggak bisa tidur dan malah asik ini itu. Riklan, si bagian dokumentasi, sampai kewalahan karena kita pada asik sendiri. Anak-anak improve sibuk latihan, ada yang sibuk nyiapin materi buat besok, sementara gue hanya foto sana foto sini dan tiduran sambil nontonin mereka. Enak, dong, jadi host doang. Hahahay~

Sok candid~

Tembok aja ada yang senderin, masa kamu enggak? :3

Ini sama Teteh Ircha~

Salah satu take video yang failnya fatal karena gue nggak kuat nahan ketawa -__-

Semua makin seru ketika mereka iseng ber-adegan seperti di film-film. Ini karena desain pintu hotel yang digeser seperti di bangunan Jepang. Adit keluar dari kamar mandi sambil handukan, kemudian Aldo duduk bersila di depannya sambil mempersilahkan Adit duduk dengan adat Jepang. Absurd tak terhingga.

Kekonyolan itu berlanjut sampai pagi. Kecuali gue dan Teteh Ircha yang sempet tepar gara-gara capek sendiri ngeliatin mereka ketawa. Susah, sih, yah, comedian mah apa aja dibikin lucu. Gue sendiri kebangun gara-gara Adit dan Riklan yang ribut banget tidur di lantai tepat dibawah gue sambil ngomentarin ini itu.

Adit : Deva sama Ircha enak banget, yah, udah tidur.

Riklan : Sssttt.. Berisik lu! Kasihan kalau kebangun.
Adit : Iya, yah. Oke gue diem.

*Sepuluh detik kemudian*

Adit : Eh eh, lu kebayang nggak kalau malam pertama malah jadi horror? Pas ceweknya lagi desah terus tiba-tiba dia teriak kayak om-om.

*Adit desah nggak karuan*
*Riklan ketawa*
*Bang Rigel ketawa*
*Gue kebangun dan ngakak*

Alhasil, gue nggak bisa tidur lagi dan malah bikin video cover lagu sama Riklan dan Bang Rigel. Ya walaupun cuma untuk durasi beberapa detik karena emang mau diupload ke Instagram. And here it is!

If I Ain't Got You - Alicia Keys (cover with Riggel)

Paginya, pukul setengah sebelas, kita semua udah stand by di ruang acara. Bahkan ketika MC kegiatannya mempersilahkan gue masuk, peserta dan penonton yang berada di dalam ruangan langsung bertepuk tangan dengan excited. Kayaknya mereka emang butuh refreshing otak karena udah tiga hari menerima materi serius. Alhamdulillah, sampai comic terakhir yang tampil, semua berjalandengan  lancar dan seru. Terima kasih, Kak Novi (yang udah ngasih job) dan Hotel Lion!

Asique~

Selesai acara~

The last shared~

Nah, berhubung film ‘Single’-nya Raditya Dika tayang hari itu, kita semua yang abis dapet honor manggung memutuskan untuk nonton bareng se-komunitas. Sesaat setelah keluar dari hotel, gue menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Suasana hotel yang berhadapan langsung dengan laut Kota Manado bikin perasaan gue adem, yang membuat gue kemudian iseng ngomong,

“Anginnya enak, yah, kayak lagi di pinggir laut.”

Semuanya diem, lalu nengok ke gue dan teriak bersamaan.

“EMANG LAGI DI PINGGIR LAUT, WOY!”

---

Untuk cerita pas nonton bareng film ‘Single’-nya bakal gue lanjutin di tulisan selanjutnya, yak. Agak kepanjangan soalnya kalau mau digabung disini. Huehehehe.
Ciao!

Baca Juga Yang ini:

• Yang Sabar ya, Mesir. Jarak memang identik dengan ‘memisahkan’. Itu mungkin persepsi orang-orang yang putus asa sebelum berjuang. Jujur, gue nggak pernah mempermasal… Read more »