Kata orang-orang, di dunia ini ada yang namanya ‘jatuh cinta
pada pandangan pertama’.
Tidak bagi gue, yang malah tiba-tiba jatuh cinta dari
suaranya.
Aneh. Benar-benar aneh.
Pertemuan pertama, yang tanpa gue sadari, menjadi pertemuan
termanis dengan seseorang yang gue kenal via Twitter.
Suatu malam di bagian selatan Kota Jakarta, hari dimana
deg-degan terhebat itu nyata adanya.
-------
Lelaki itu adalah Rendy Yusanto.
Kalau kalian user Twitter, barangkali udah gak asing lagi
sama namanya. Iya, lelaki yang sering nge-tweet lucu (bagi gue) dan ngeselin.
Si jahil tapi menyenangkan.
Berawal dari suatu sore, ketika gue sedang tidur-tiduran di
kos. Bosen. Laptop nggak ada, jaringan di hp kayak ngajak berantem. Gue yang baru
nyampe Jakarta kemarin sorenya, belum sempet ngabarin temen-temen di Jakarta
soal kedatangan gue kali ini.
Sampai tiba-tiba, gue kepikiran buat ngajak ketemuan salah
seorang temen Twitter, Bang Mpul. Sebenarnya, rencana untuk kopdar itu udah
pernah kita bahas di chat sebelumnya. Jauh sebelum gue mengenal Rendy.
Setelah nentuin tempat dan pukul berapa kita ketemu, gue
iseng bertanya ke Bang Mpul soal siapa aja yang ikut nantinya. Sepengetahuan
gue, Bang Mpul sering ngumpul sama Rendy dan beberapa anak Twitter lainnya,
jadi lah gue minta dia buat ngajakin siapa aja yang bisa. Ternyata, Rendy hari
itu bisa ikut, tapi dia nyusul karena masih ada kerjaan yang harus diselesain.
Lalu malam pun tiba.
Gue yang waktu itu tinggal nggak jauh dari tempat kita
ketemu, akhirnya nyampe duluan sebelum Bang Mpul. Dan nggak butuh waktu lama,
Bang Mpul pun tiba.
Sambil nunggu Rendy yang (katanya) udah on the way, kita
ngobrolin banyak hal. Mulai dari hero Mobile Legends, konten Twitter, pengamen
di gultik, hingga akhirnya kita sampai pada obrolan itu. Pembahasan tentang
orang yang lagi kita tunggu, Rendy.
Jujur, sebelum hari pertemuan pertama itu, gue udah sering merhatiin
Rendy. Walaupun hanya melalui media sosial. Entah kenapa, rasanya selalu
menyenangkan. Dan tanpa gue sadari, gue terus menanyakan hal-hal perihal dia. Mulai dari
orangnya kayak gimana, tinggalnya dimana, tempat kerjanya jauh apa nggak, dan
semacamnya.
Hingga kemudian, yang lagi diomongin tiba. Gue yang posisi duduknya ngebelakangin pintu masuk, gak
sadar kalo Rendy udah berdiri di belakang gue. Sambil naroh tas, dia ngomong,
“Gue duduk disini, ya”
Pelan. Lembut. Damai.
Demi neptunus, itu adalah kali pertama gue mendengar suara
cowok se-menenangkan itu. Dan yah, gue sudah jatuh cinta sebelum melihat
orangnya.
Dalam waktu sepersekian detik, gue hanya bengong sambil
melihat ke arah Bang Mpul. Masih terkesima dengan apa yang baru saja gue dengar.
Sambil menaikkan alis memberi kode ke
Bang Mpul yang artinya, “Ini yang di belakang gue Rendy?”, gue perlahan nengok
ke kanan, mencari sumber suara tersebut.
Disanalah dia.
Lelaki yang membuat gue mengalami ‘Zing’ (perasaan deg-degan seolah hati kita ngomong "dia orangnya" ketika bertemu seseorang) untuk pertama kalinya.
Lucu rasanya ketika kita bisa jatuh cinta hanya melalui suara, atau hal-hal kecil yang dia lakukan. Dan malam itu, gue benar-benar mengalaminya.
-------
Tulisan ini menjadi tulisan pertama gue untuknya. Lain
waktu, gue masih akan terus bercerita perihal dia.
Selalu, selamanya, semoga.
Iya lumayan, lumayan sedikit bikin iri ��
BalasHapusHahaha, ayo ceritain pacarnya bang~
HapusB aja. Berasamoteriak gua iri wooy😄
BalasHapusAyo pacaran sama Gilang aja,Er. \^.^/
HapusAneh ya, wkwkwk. Tapi nggak papa sib, aku suka yang aneh-aneh.
BalasHapusSemoga selalu bisa menulis cerita tentang kalian baerdua :)))
Akhirnya online lagi, setelah sempet kemarin offline ya
BalasHapusitu namanya cinta pada pendengaran pertama mba hehehe.
BalasHapusWe are really grateful for your blog post. You will find a lot of approaches after visiting your post. Great work.
BalasHapus