5/30/2018

ZING

          8 Comments   




Kata orang-orang, di dunia ini ada yang namanya ‘jatuh cinta pada pandangan pertama’.
Tidak bagi gue, yang malah tiba-tiba jatuh cinta dari suaranya.


Aneh. Benar-benar aneh.


Pertemuan pertama, yang tanpa gue sadari, menjadi pertemuan termanis dengan seseorang yang gue kenal via Twitter.


Suatu malam di bagian selatan Kota Jakarta, hari dimana deg-degan terhebat itu nyata adanya.


-------


Lelaki itu adalah Rendy Yusanto.


Kalau kalian user Twitter, barangkali udah gak asing lagi sama namanya. Iya, lelaki yang sering nge-tweet lucu (bagi gue) dan ngeselin. Si jahil tapi menyenangkan.


Berawal dari suatu sore, ketika gue sedang tidur-tiduran di kos. Bosen. Laptop nggak ada, jaringan di hp kayak ngajak berantem. Gue yang baru nyampe Jakarta kemarin sorenya, belum sempet ngabarin temen-temen di Jakarta soal kedatangan gue kali ini.


Sampai tiba-tiba, gue kepikiran buat ngajak ketemuan salah seorang temen Twitter, Bang Mpul. Sebenarnya, rencana untuk kopdar itu udah pernah kita bahas di chat sebelumnya. Jauh sebelum gue mengenal Rendy.


Setelah nentuin tempat dan pukul berapa kita ketemu, gue iseng bertanya ke Bang Mpul soal siapa aja yang ikut nantinya. Sepengetahuan gue, Bang Mpul sering ngumpul sama Rendy dan beberapa anak Twitter lainnya, jadi lah gue minta dia buat ngajakin siapa aja yang bisa. Ternyata, Rendy hari itu bisa ikut, tapi dia nyusul karena masih ada kerjaan yang harus diselesain.


Lalu malam pun tiba.


Gue yang waktu itu tinggal nggak jauh dari tempat kita ketemu, akhirnya nyampe duluan sebelum Bang Mpul. Dan nggak butuh waktu lama, Bang Mpul pun tiba.


Sambil nunggu Rendy yang (katanya) udah on the way, kita ngobrolin banyak hal. Mulai dari hero Mobile Legends, konten Twitter, pengamen di gultik, hingga akhirnya kita sampai pada obrolan itu. Pembahasan tentang orang yang lagi kita tunggu, Rendy.


Jujur, sebelum hari pertemuan pertama itu, gue udah sering merhatiin Rendy. Walaupun hanya melalui media sosial. Entah kenapa, rasanya selalu menyenangkan. Dan tanpa gue sadari, gue terus menanyakan hal-hal perihal dia. Mulai dari orangnya kayak gimana, tinggalnya dimana, tempat kerjanya jauh apa nggak, dan semacamnya.


Hingga kemudian, yang lagi diomongin tiba. Gue yang posisi duduknya ngebelakangin pintu masuk, gak sadar kalo Rendy udah berdiri di belakang gue. Sambil naroh tas, dia ngomong,


“Gue duduk disini, ya”


Pelan. Lembut. Damai.


Demi neptunus, itu adalah kali pertama gue mendengar suara cowok se-menenangkan itu. Dan yah, gue sudah jatuh cinta sebelum melihat orangnya.


Dalam waktu sepersekian detik, gue hanya bengong sambil melihat ke arah Bang Mpul. Masih terkesima dengan apa yang baru saja gue dengar. Sambil menaikkan  alis memberi kode ke Bang Mpul yang artinya, “Ini yang di belakang gue Rendy?”, gue perlahan nengok ke kanan, mencari sumber suara tersebut.


Disanalah dia.
Lelaki yang membuat gue mengalami ‘Zing’ (perasaan deg-degan seolah hati kita ngomong "dia orangnya" ketika bertemu seseorang) untuk pertama kalinya.


Lucu rasanya ketika kita bisa jatuh cinta hanya melalui suara, atau hal-hal kecil yang dia lakukan. Dan malam itu, gue benar-benar mengalaminya.


-------

Tulisan ini menjadi tulisan pertama gue untuknya. Lain waktu, gue masih akan terus bercerita perihal dia.


Selalu, selamanya, semoga.

8 komentar:

  1. Iya lumayan, lumayan sedikit bikin iri ��

    BalasHapus
  2. B aja. Berasamoteriak gua iri wooy😄

    BalasHapus
  3. Aneh ya, wkwkwk. Tapi nggak papa sib, aku suka yang aneh-aneh.

    Semoga selalu bisa menulis cerita tentang kalian baerdua :)))

    BalasHapus
  4. Akhirnya online lagi, setelah sempet kemarin offline ya

    BalasHapus
  5. itu namanya cinta pada pendengaran pertama mba hehehe.

    BalasHapus
  6. We are really grateful for your blog post. You will find a lot of approaches after visiting your post. Great work.

    BalasHapus

Oit! Buru-buru amat. Sini ngasih komen dulu. Kali aja kita nyambung, gitu.

Copyright © Fredeva is designed by Fahrihira