Entah Spesies Apa Mereka Ini

“Selamat ulang tahun sahabat terbaik, tersayang, tersemua-muanya. Lama Tua. Cepat Wisuda."

Tanda centang melengkapi ucapan gue tersebut di selasa malam kemaren tepat pukul 00:00. Salah satu personil H7 berulang tahun. Eka-atau yang biasa kita panggil Minyo-berulang tahun ke 19. Buat blogger yang udah sering main kesini mungkin kenal siapa para H7 itu, karena emang mereka sering banget gue tulis disini.

H7 merupakan singkatan dari Halucinations yang beranggotakan 8 cewek dengan otak gesrek, yang kebetulan pula dipertemukan oleh semesta dengan cara yang luar biadab. Waktu itu kita hanyalah sebatas teman sekelas biasa, hingga datanglah hari perhitungan amal senin tersebut. Siang yang membosankan  ditemani pelajaran bahasa inggris, kembali oleh wali kelas kita sendiri, Mrs. Yudith.

Beliau lagi ngajar materi random, hingga entah kenapa topik tersebut sampai pada materi Halucinations-keadaan dimana otak kita nggak fokus, cenderung membayangkan sesuatu yang bisa saja diluar nalar.

Nah, berhubung tempat kita emang sebelah-sebelahan, juga merupakan barisan tempat duduk yang paling dominan tukang rusuh kelas, Mrs. Yudit menegur kita yang ribut dengan kalimat:

“Okay students, if you want to look for the example of Halucinations, you can look at those people, they’re always do that.” (“Oke anak-anak, kalau kalian mau melihat contoh Hausinasi, kalian bisa lihat sama orang-orang itu, mereka selalu melakukannya.”)

Dan sekelaspun menertawakan kita. Kampret yang teramat dalam.

Sepulang sekolah, gue mencegat teman-teman gue-barisan halusinasi tersebut sambil naik di atas kursi lalu melontarkan pernyataan yang berbunyi “YAUDAH YOK RESMIIN AJA KITA-KITA INI JADI HALUCINATIONS!”.

Mereka hanya melongo. Gue ikutan melongo. Ternyata suara gue kedengeran sampe kantin.

Semenjak hari itu, kita bertujuh selalu dijuluki Halucinations, atau kalau ditulis Ha7ucinations. (Dulu emang anggotanya bertujuh doang, kemudian 1 personil ditambahkan). Cewek-cewek ajaib yang tergabung didalamnya punya karakter masing-masing.

Sini gue kenalin.

Eka

Anggota H7 yang bohaynya 11-12 sama Jupe. Omongannya selalu pedes, apalagi kalo nge-belain sahabat-sahabatnya ini. Pernah berantem sama senior cuma gara-gara si senior nggak suka cara ngeliatnya. Sadis.

Vyna

Kalau kita berdelapan udah rusuh, doi selalu jadi penetral situasi. Yang paling kalem, juga yang paling ogahan pacaran kalau belum mau nikah. Tukang ngafalin lirik lagu sampe titik komanya. Semacam reminder di H7 kalo udah mulai pada gesrek. “Inget. Kita tuh cewek, pitch control harus dijaga.”

Tya

Ratu typo-nya H7. Saking seringnya typo di chat, nama dia kadang suka kepencet “tua” karena emang huruf y dan u berdekatan. Makhluk yang nggak pernah bisa lepas dari alat-alat make up. Semacam salon berjalannya H7, partner dandannya Pute.

Indah

Nggak ada keturunan Cina tapi matanya gagal melek (baca: sipit). Dari angka 1-10, oon’nya di peringkat 11. Suka nggak ketebak mau ngomong apa karena sekali ngomong ngasal aja. Juga yang paling sering nemenin gue latihan dance dulu. Orang yang punya rekor putus nyambung terbanyak yang pernah gue temui.

Dewi

The most bully-er person diantara kita berdelapan. Kalau di tiap cerita persahabatan selalu ada tokoh yang gendut, maka di persahabatan kita si Dewi inilah tokoh tersebut. Selain yang paling ribet, ini anak juga ceplas-ceplos kalo ngomong, mirip dengan Eka. Jurus andalannya: ngelus dada. (karena sering diledekin).

Putri

A great woman also our awesome young mother. Yap. Dari kita berdelapan, memang baru Putri yang udah punya buku nikah. Orang yang paling gue anggap seru untuk diajak belanja, brainstorming buat bikin sketsa, bahkan bolos les buat sekedar ngeskrim.

Pute

(Berhubung gue nggak nemu foto Pute yang sendiri, dan kebetulan adanya foto jaman kita alay dulu ini, yaudah gue upload aja. Pute baju ijo kaka~)

Nama aslinya Putri, dengan ejaan P-U-T-E-R-I. Berhubung di H7 juga ada 2 nama Putri, jadi doi kita namain Pute. Cewek yang molornya ngalah-ngalahin kebo.  Asli. Doi kalo tidur sama kayak mati suri. Mau kebakaran juga ogahan banget dia bangun. Anak sanggar seni yang suka nemenin gue nyanyi kalo lagi ngumpul. Ukurannya praktis dan bisa dibawa kemana-mana.

Fredeva

Ehm. Pencetus H7 juga sebagai cewek paling keren di dalamnya. Sering banget dikesel-in karena tukang jail. Paling males nunggu, tapi yang paling sering pula dibikin nunggu sama nenek-nenek lampir tersebut. Pembuka obrolan yang absurd. Juga merupakan makhluk yang suka sibuk sendiri kalo udah ngumpul. Pun sebagai makhluk di H7 yang sering ditimpukin karena sibuk nge-game. Kalo soal tampang sih, liat aja Pevita Pearce. Gue replikanya kok. UHUK.

Nah, udah pada kenal kan? Bagus. Dan, jomblo yang udah niat mau komen salam ke si ini-si itu, gue sarankan untuk mengurung kembali niat kalian, karena semuanya udah taken. Bukan. Bukan dibawa pulang. Itu TAKE AWAY! *krik krik*

Terus, hari rabu kemarin ketika pulang kampus, gue membuka line untuk melihat notifikasi. Lagi-lagi, jumlahnya 999+, dan memang, semuanya berasal dari grup H7. (See? Rusuhnya ngalah-ngalahin konser Maroon 5).

Setelah mata gue jereng ngebaca dari chat awal sampe terakhir, juga setelah rahang gue keram karena kebanyakan ketawa, ternyata surprise mereka gagal maning untuk kesekian kalinya. Gimana enggak coba, yang mau di surprise-in punya CCTV di setiap sudut rumahnya.

Si Eka, punya rumah yang anti mainstream abis. Dia punya toko yang nyambung langsung sama rumahnya. Dan, barang-barang berupa kardus-kardus udah nggak muat lagi di gudang, otomatis ditumpukin semua di dalem rumah.

Buat jalan aja lo kayak lagi di film The Maze Runner. Nengok kiri, kardus. Nengok kanan, kardus. Nengok depan, pintu keluar. Pas dibuka, eh kardus lagi. Yang mau main petak umpet gue jamin sampe lebaran monyet bisa nggak ketahuan kalo ngumpetnya disitu.

Setelah saling menghujat di chat, gue berhenti sebentar lalu melihat ke pajangan foto dikamar. Sebuah gambar delapan anak cewek yang berangkulan, lengkap dengan ekspresi konyol masing-masing.

Dan ya, entah spesies apa mereka ini. Lebih dari sahabat, Peduli layaknya keluarga, Beriringan melengkapi cerita.